JAMBI. Relasi Publik – Walikota Jambi Syarif Fasha hampir dipastikan gagal ikut bertarung di Pilgub Jambi, 9 Desember mendatang. Secara teori hitungan matematik Hingga dua hari menjelang pendaftaran di KPU (4 September), Fasha yang berpasangan dengan Asafri Jaya Bakri (AJB) belum bisa memenuhi syarat minimal 11 kursi untuk mendaftar ke KPU. Sampai Selasa (1/9/2020) kemarin, pasangan Duo wali kota ini baru mengantongi 5 kursi dari PPP (3 Kursi) dan partai NasDem 2 kursi. Sementara semua partai sudah mengeluarkan rekomendasi.
Meski demikian, kabar burung yang diperoleh, Fasha belum sepenuhnya menyerah. Hingga Selasa (1/9) kemarin, bakal calon gubernur yang identik dengan tagline Jambi Bangkit ini masih terus berusaha maksimal mencari partai pendukung. Salah satu partai di incar yaitu PKB, padahal telah mengeluarkan rekomendasi mendukung pasangan Al Haris-Abdullah Sani.
Selain itu, Fasha dikabarkan juga berusaha merebut dukungan partai Berkarya yang kini diketuai Muchdi PR. Masih menurut informasi, operasi senyap ini masih belansung.
‘’Memang benar ada upaya merebut PKB dan Berkarya. Jika dua partai itu bisa ‘diambil’ Fasha bisa memenuhi syarat minimal 11 kursi untuk mendaftar di KPU,’’ kata sumber yang mengetahui ‘operasi senyap’ Fasha tersebut.
Jika seperti itu apakah operasi khusus (Opsus) itu berhasil atau tidak, dia belum mengetahuinya. Apalagi, waktu pendaftaran pasangan calon sudah sangat dekat.
‘’Yang jelas kita tunggu saja hingga hari pendaftaran. Jika behasil berarti aka nada kejutan nantinya,’’ katanya.
Belakangan, ada pula informasi, PPP yang sebelumnya sudah mendukung Fasha sudah beralih ke pasangan calon lain. Karena Fasha-AJB belum cukup kursi untuk maju. Memang, PPP hingga saat ini masih belum mementukan sikap, akan mendukung siapa di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Desember 2020 nanti. Ini pasca kemungkinan batalnya Syarif Fasha – Asafri Jaya Bakri (AJB) maju di perebutan BH 1 mendatang.
Sebelumnya, partai pemilik tiga kursi di DPRD Provinsi Jambi ini sudah memberikan rekomendasi kepada Syarif Fasha. Kini partai berlambang Ka’bah ini harus menentukan pilihan baru, untuk malabuhkan pilihan pada salah satu pasangan calon (paslon) dari tiga pasangan yang sudah mendapatkan tiket mendaftar ke KPU.
Ketua DPW PPP Provinsi Jambi, Evi Suherman mengatakan DPP akan membahas kembali arah dukungan tersebut. Rapat akan dilangsungkan secara virtual untuk menetapkan pilihan.
Menurut Evi, semula rapat dijadwalkan pada 28 Agustus lalu. Namun batal. “Belum jadi rapat. Ditunda lantaran makin maraknya Covid-19 ini,” katanya.
Dia mengatakan, PPP pasti akan menentukan pilihan sebelum hari pendaftaran 4 September lusa. Rabu (2/9) sore ini diagendakan kembali rapat antara DPP PPP dengan pengurus di daerah. “Dipastikan sudah ada keputusan sebelum tanggal pendaftaran. Tidak mungkin tidak ada keputusan sebelum tanggal itu,” katanya.
Evi mengatakan, PPP sudah mengerucut pada dua nama. Ini merupakan aspirasi dari pengurus dari bawah. Sehingga, ini bisa jadi pertimbangan DPP untuk menentukan keputusan.
“Kalau dari bawah, ya sudah ada nama. DPP tentu mempertimbangkan. Tapi tetap saja, keputusan ada di DPP,” katanya.
Terpisah, Tim Pemenangan Haris-Sani, Hasan Mabruri mengatakan komunikasi dengan PPP berjalan lancar. Ia pun berharap partai pemilik tiga kursi tersebut bisa bergabung mengusung Haris-Sani. “Yang jelas komunikasi berjalan dengan baik,” singkatnya dihubungi, Selasa (1/9) kemarin.
Sementara, Tim Keluarga Fachrori Umar-Syafril Nursal, Miftahul Ikhlas mengatakan, pihaknya juga terus menjalin komunikasi dua partai tersebut, yakni NasDem dan PPP. “Kita berharap mereka bergabung ke Fachrori Umar-Syafril Nursal. Namun tetap saja kita menunggu apa keputusan dari partai,” tandasnya.(*)
