Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaKabupaten Tanjung Jabung BaratPolitikSosial & Budaya

Perkebunan Warga Tanjab Barat 150 hektare Terendam, Anggota DPRD Syufrayogi Turun Ke Lokasi

24
×

Perkebunan Warga Tanjab Barat 150 hektare Terendam, Anggota DPRD Syufrayogi Turun Ke Lokasi

Sebarkan artikel ini

TANJAB BARAT. Relasi Publik – Diduga akibat pembuatan kanal oleh PT PWS lahan perkebunan sawit, kelapa dan pinang di Parit Selamat, Desa Muara Sebrang, Kecamatan Sebrang Kota, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) terendam

Lahan masyarakat yang terdiri dari kelapa sawit, kelapa dalam dan pinang serta tanaman lainnya saat ini mulai menguning. Bahkan, bukan hanya menguning sebagian sudah mati.

Example 300x600

Informasi yang dihimpun pembuatan kanal oleh perusahaan tersebut dilakukan sekitar satu tahun lalu. Namun, baru sekitar November 2020 saat tanggul selesai terjadi banjir.

Kanal atau parit yang sebelumnya hanya ada satu tersebut dibuat satu lagi oleh perusahaan dan melakukan pembuatan tanggul yang sangat tinggi. Sehingga air saat pasang melewati tanggul milik masyarakat dan masuk ke perkebunan tersebut.

Dampaknya ada genangan air yang sulit untuk kering dan merendam lahan perkebunan masyarakat.

Masyarakat pun melakukan sejumlah upaya dengan cara menjebol tanggul milik masyarakat untuk membuang air ke kanal yang ada. Namun, langkah itu juga tidak maksimal genangan banjir masih terjadi.

Tidak hanya perkebunan, tapi sejumlah rumah yang ada juga sempat terendam akibat luapan air yang ada.

Anggota Komisi ll DPRD Tanjab Barat, Syufrayogi Syaiful mengatakan akibat kanal yang dibangun oleh perusahaan tersebut berdampak banjir ke perkebunan warga. Menurutnya, ada sekitar 150 hektare kebun milik warga yang terendam.

“Jadi sebelum ada kanal perusahaan tidak pernah terjadi seperti ini,” kata Yogi saat kunker bersama Dinas Pertanian dan PUPR Tanjabar, Selasa (2/3/2021)

Yogi juga mendesak Pemkab Tanjabar untuk mengambil sejumlah upaya terkait hal itu. Menurutnya, perusahaan itu diduga tidak memiliki izin dalam menjalankan perusahaannya.

“Kita Minta Bupati Terpilih punya terobosan baru di awal masa kepemimpinan nya untuk menyelesaikan persoalan masyarakat Tanjabbar,” ujarnya(*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *