JAMBI. Relasi Publik – Kalimat Closing Statement yang disampaikan oleh Paslon Petahana, Romi Hariyanto yang mengatakan” Salah Boleh Bohong Jangan” menjadi blunder dan perbincangan hangat seusai debat dilaksanakan.
Burhanudin, S.H., M.H, Dosen Tata Negara UIN STS Jambi menjelaskan, menurutnya pertanyataan yang disampaikan Romi adalah Konyol dan fatal, menurutnya justru pemimpin itu memberikan Motivasi terhadap bawahannya untuk tidak melakukan kesalahan dan kebohongan, karna pemimpin sejatinya menuntun kebenaran dan menghindari kesalahan.
“Kalau menurut saya, semua bentuk kebohongan tidak dibolehkan baik norma agama maupun norma susila, terutama kesalahan-kesalahan, justru kita sebagai pemimpin berupaya semaksimal mungkin untuk tidak terjadi kesalahan, bahkan dalam jiwa pemimpin itu harus mengarah kepada kebenaran,” Ujarnya, Senin( 09/11/2020)
Burhanudin Kembali menjelaskan, justru sebagai pemimpin harus mendorong dan memberikan motivasi agar tidak ada kesalahan, apalagi memimpin birokasi, harus menghindari kesalahan dan itu adalah tugas berat seorang pemimpin.
“Justru dalam jiwa pemimpin itu memberikan motivasi, memberikan suri tauladan tentang kebenaran, bukan seolah-oleh membenarkan bahwa kesalahan itu hal yang lumrah, karna ini berdampak kepada masyarakat nantinya, masyarakat juga yang menjadi korban” Jelasnya