Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaKabupaten Tanjung Jabung TimurPeristiwaTerbaru

Seorang Pria Beristri di Nipah Panjang di temukan mati gantung diri

37
×

Seorang Pria Beristri di Nipah Panjang di temukan mati gantung diri

Sebarkan artikel ini

TANJAB TIMUR, Relasipublik. com– Seorang pria usia 26 tahun diketahui bernama Zulkarnaen warga Kelurahan Nipah Panjang ll Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur -Jambi, ditemukan mati tergantung di batang pinang.

Hasil dugaan sementara, pria atas nama Zulkarnaen mati akibat gantung diri Rabu dini hari (12/1/2022).

Example 300x600

Menurut ayah korban “Sopian” (60), kematian anaknya (Zulkarnaen.red) penuh dengan kejanggalan. Sebab, pada saat ditemukan posisi kaki korban menyentuh dengan tanah dan leher terikat jaket yang dikenakan oleh korban.

“Saya tidak yakin kalau anak saya meninggal dengan cara gantung diri. Kalau memang meninggal karena gantung diri, seharusnya kakinya menggantung, tapi ini tidak, kakinya justru dalam keadaan menyentuh tanah, “ujarnya saat dikonfirmasi awak Media.

Didampingi istri dan keluarga lainnya, ayah korban tidak yakin kalau anaknya meninggal karena bunuh diri, dan ia tidak menuduh pihak manapun, hanya menduga korban tersebut dibunuh terlebih dahulu dengan cara diberi sesuatu yang memabukkan kemudian korban digantung di batang pinang yang berada disekitar rumah istri korban.

Diakui ayah korban, kondisi rumah tangga anaknya memang dalam keadaan tidak baik dan kerap terjadi keributan.

Atas kejadian ini, ia berharap kepada pihak penegak hukum agar bisa menyelesaikan masalah ini hingga tuntas dan seadil-adilnya.

Sementara itu, kapolsek Nipah Panjang Iptu Reza Fahlevy, S,Tr,K saat dikonfirmasi mengatakan, pada Rabu dini hari sekira pukul 02.15 WIB, pihaknya menerima laporan dari seorang wanita bernama Sartika (istri korban.red) yang menyampaikan kejadian tersebut dengan identitas korban bernama Zulkarnaen bin Sopian usia 26 tahun, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), dugaan sementara korban meninggal murni karena bunuh diri.

Indikasinya, menurut keterangan yang dihimpun dari Sartika (istri korban.red). Korban atas nama Zulkarnaen tersebut, pada hari selasa sekira pukul 19.00 WIB bertandang kerumah Sartika dengan tujuan menanyakan keadaan anaknya. Namun, niat korban dibalas dengan istrinya (Sartika) “ngapainlah abang tengok-tengok anak, lebih baik abang pulang saja”. Selanjutnya, mungkin tanpa banyak bicara korban langsung melakukan kejadian tersebut

Saat dikonfirmasi lebih lanjut terkait adanya keributan sebelum kejadian, Kapolsek menjawab untuk informasi yang didapat belum ada, dan atas dugaan pihak keluarga yang melihat kondisi kematian korban, Kapolsek menjelaskan bahwa dugaan dari pihak keluarga yang tidak menerima kalau korban gantung diri, pihak Polsek berpedoman pada hasil identifikasi dan barang bukti yang ada berupa jaket yang dikenakan korban, kemudian juga diperkuat oleh dugaan dokter. Apabila pihak keluarga belum puas dari hasil yang diperoleh, ada satu langkah lagi yaitu dilakukan otopsi.

“Kalau pihak keluarga belum terima, ada satu langkah lagi kita akan lakukan otopsi dengan memeriksa dari ujung rambut sampai ujung kaki, apakah ada luka lebam dan apakah dibagian dalam ada hal-hal diracuni atau ada faktor lain. Pihaknya akan menanyakan kepada pihak korban, apabila merasa kurang puas akan kita lakukan otopsi, “ungkap Kapolsek. (Syapri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *