Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaKabupaten MeranginPolitik

Syafril Nursal Kunjungi Budidaya Ayam Unggul Biasa di Merangin

56
×

Syafril Nursal Kunjungi Budidaya Ayam Unggul Biasa di Merangin

Sebarkan artikel ini

JAMBI. Relasi Publik – Calon wakil gubernur Jambi nomor urut dua, Syafril Nursal, mengunjungi tempat pengembangan budidaya ayam kampung unggul biasa, di Kelurahan Dusun Bangko, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Kamis (29/10/20).

Mantan Kapolda Sulteng tersebut tampak didampingi oleh Ketua DPC Demokrat Kabupaten Merangin, Fauzi Ansori.

Example 300x600

Pengembangan budidaya kerakyatan dengan konsep budidaya ayam kampung unggul biasa yang dikembangkan oleh Fauzi ini mendapat pujian dari Syafril Nursal. Selain itu, hal itu sesuai dengan Visi Fachrori-Syafril, Jambi BERKAH (Bangun Ekonomi Rakyat, Kreatif dan Amanah).

“Saya salut dengan Dindo Fauzi ini, beliau ini rupanya orang yang sangat kreatif. Tadi saya lihat bagaimana beliau itu mengembangkan ayam kampung unggul biasa, luar biasa itu disertai juga dengan pakannya,” kata Syafril Nursal.

Konsep pengembangan budidaya ayam kampung unggul biasa ini dinilai sangat baik sekali untuk dikembangkan kedepan, dalam rangka membangun kesejahteraan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja baru.

Sementara itu, Fauzi Ansori yang juga anggota DPRD Provinsi Jambi ini mengatakan, budidaya yang ia kembangkan itu juga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat di pedesaan, khususnya yang bisa disasar itu ialah pemberdayaan ekonomi perempuan di pedesaan. Selain itu, kata dia, budidaya tersebut bisa menjadi tambahan penghasilan, tetutama untuk ibu rumah tangga.

“Saya lihat visi misinya pak Fahrori dan pak Syafril Nursal ini lebih mengarah kepada bagaimana memberdayakan ekonomi masyarakat, ekonomi yang berkeadilan, basisnya adalah rakyat,” kata Fauzi.

Menurut Fauzi, pengembangan budidaya ayam kampung yang dia kembangkan bisa digandengkan dengan budidaya ulat maggot sebagai pakan substitusi. Jadi maggot ini bisa diberikan 40% untuk pakan ayam sehingga biaya produksi bisa ditekan.

“Tadi saya sudah ceritakan dengan jenderal, margin per 1.000 ekor itu bisa sampai 9 juta, bayangkan gaji pegawai aja enggak sampai segitu. Kalau ini bisa dikembangkan, FU-SN menjawab apa yang menjadi keinginan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan,” tuturnya(***/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *