JAMBI. Relasi Publik – Asrama Mahasiswa Jambi Jakarta yang terletak di tengah-tengah ibukota Jakarta telah selesai di renovasi namun menuai banyak permasalahan dan kejanggalan. Hal itu disampaikan Ahmad Puadi Selaku ketua Asrama mahasiswa Jambi Jakarta
Menurut Ahmad Puadi, pengerjaan renovasi berat Asrama Mahasiswa Jambi Jakarta menuai banyak kejanggalan, hal ini didasari saling lempar tanggung jawab antara pihak Pemprov terkait serah terima Asrama Mahasiswa Jambi Jakarta yang sampai hari ini belum di laksanakan, terangnya, Sabtu (30/01/21).
Ahmad Puadi menambahkan pihaknya selaku pengurus sudah mengirim surat secara resmi ke pihak Pemprov Jambi, terkait dengan dugaan kejanggalan dalam proses pengerjaan renovasi yang Diduga tidak wajar dengan anggaran yang begitu banyak, dengan menggunakan Anggaran APBD Provinsi Jambi Tahun 2020 sebesar Rp. 965.429.515,34 termasuk ppn yang di kerjakan oleh CV. PUSPA SARI dan kami masih menunggu surat balasan dari pihak Pemprov, untuk segera mengambil langkah selanjutnya, dan memperhatikan secara khusus terkait permasalahan yabg terjadi di asrama mahasiswa Jambi Jakarta.
Ahmad Puadi juga menantang pemrov Jambi untuk menegakkan aturan sesuai pergub 08 tahun 2011 tentang penghuni Asrama. Pada saat ini asrama mahasiswa jambi di Sentiong sudah di tempati, tanpa ada nya koordinasi dgn dirinya selaku Ketua asrama mahasiswa jambi jakarta serta pengurus yang lainnya, serah terima yang dilakukan oleh PPK kepada penghuni yang menempati asrama sekarang tidak di ketahui oleh sekda provinsi Jambi, hal ini diduga PPK proyek tersebut sudah memecah belah mahasiswa Jambi Jakarta, Diduga karena untuk menutupi kejanggalan dan permasalahan dalam renovasi tersebut.
Yang saat ini penghuni asrama Jambi sudah ada yang menempati asrama dalam jangka waktu yang lama dan kami berharap Pemprov Jambi bisa menegakkan aturan sesuai dengan pergub, demi tunas muda provinsi Jambi di Jakarta. Tutup Ahmad Puadi.
