Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kota JambiPendidikan

Komisi IV DPRD Kota Jambi Lakukan Kunker

31
×

Komisi IV DPRD Kota Jambi Lakukan Kunker

Sebarkan artikel ini

KOTA JAMBI. Relasi Publik – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke sekolah-sekolah. ada dua sekolah dasar yang dikunjungi oleh komisi IV DPRD Kota Jambi adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 68 Kota Jambi dan SDN 44 Kota Jambi. Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Jasrul dengan di dampingi beberapa anggota, Rabu (20/01/2021)

Dalam kunjungan itu, pihaknya merasa prihatin karena ditengah pesatnya perkembangan pembangunan di Kota Jambi, ada hal yang sepertinya masih terkesampingkan. Seperti halnya sejumlah fasilitas pendidikan.

Example 300x600

Masih ada sejumlah fasilitas pendidikan yang kurang perhatian. Beberapa sekolah yang bangunannya dari papan dan kayu kini kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Seperti SDN negri 68 Kota Jambi. Sekolah panggung yang berada di Kelurahan Legok tersebut memiliki 10 ruang kelas yang bangunan dibuat dari kayu. Sementara di SDN 44 Kota Jambi, dewan juga menemukan hal yang sama. Sekolah panggung yang berada di Kecamatan Pelayangan itu dibangun dari bahan kayu juga sudah banyak sisi bangunan yang lapuk.

Menyikapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Jasrul menjelaskan bahwa SDN 68 memang kondisi bangunananya sangat luar bisa parah.

Dari 13 kelas yang ada disana, baru dibangun secara permanen 4 kelas. Kelas yang masih kayu kondisinya sangat menghkahawtirkan. Oleh karena itu, ia meminta kepada pemerintah untuk segera menganggarkan guna merehab sekolah tersebut menjadi permanen.

“Kalau tidak dianggarkan tahun 2021 ini mungkin tahun depan bisa dianggarkan. Karena kondisinya sangat parah, kita khawatir jika anak didik kita terperosot atau sekolah ini roboh,” katanya.

Kata Jasrul, sebetulanya untuk pembangunan sekolah ini, pihaknya bersama dengan anggota Komisi IV lainnya sangat merekomendasikan ke pemerintah.

“Jika anak-anak masuk dan belajar tatap muka, itu sangat mengkhawatirkan. Bangunnnya sudah hampir hancur semua. Untuk SDN 68 ini jika kondisi bangunan seperti itu, kita rekomendasikan tunda dulu untuk belar tatap muka, karena rawan betul,” katanya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *